Minggu, 17 Juni 2012

Hubungan, Istilah.

Co : lo lagi PDKT ya sama tu cewe? (cowo ke cowo)
Ce : ciee yang lagi PDKT sama si... pippp (cewe ke cowo)
Ce : dia tuh HTS an sama si ini... (cewe ke cewe)
Co : wah lo udah JADIAN sama dia?? (cowo ke cowo)
Ce : siapa ni PACAR lo?? cieee slamat yaa (cewe ke cowo)
Ce : oh.. jadi lo TTM an sama diaa~ (cewe ke cowo)

bla bla bla.... 
apaan banget deh anak jaman sekarang.. bahasanya canggih bener... dapet dari mana tu istilah2? 

oke oke, ga usah ribut.. ga usah rame.. santai.

malam ini saya?aku? serah lah ya... #ulangi

malam ini aku, eh pagi ini aku mau nulis tentang "istilah2 hubungan", engga setuju banget sama istilah istilah kaya gini.. siapa sih yang pertama kali buat istilah2 kaya gini?? apa apa disangkut pautin sama istilah2 ini... 


Ada istilah baru nih.. "kepo". orang-orang disekeliling kita (temen) selalu mau tau urusan pribadi kita, kepo.. gitu.. kata anak jaman sekarang.
Masih ada kali hal yang lebih penting yang harus dipikirin *lirik masa depan*.. sifat dasar perempuan.. mau tau urusan pribadi orang, apalagi masalah cinta2an tapi dia ga mau orang lain tau masalh cinta2an dia... sungguh ironi.. yaa tergantung si, bisa barter, bisa yang satu rugi yang satu lagi untung. Emm... untuk para perempuan termasuk sayaa.. tolong banget dijaga lidahnya yaa... jangan nge gibah mulu, apalagi sampe kepo in orang..

yak, nyangsang kemana dah tau...  

maaf kalau tersinggung.. abisnya orang orang kalo kepoin tuh suka kebangetan #enough, saatnya tidur. --"

 

Rabu, 13 Juni 2012

Rumah Kecil

Seseorang itu datang menyapa sang pemilik rumah kecil. Bagai sebuah mimpi memang.
Meski sang pemilik rumah kecil tak mengenalnya, tetap saja merasa tak percaya.

Apakah mungkin..
Sangat mungkin
Itu jawabnya.
Kenapa bisa...
Entahlah

Tak ada yang menjawab. Walaupun sang pemilik rumah kecil tau betul pasti ada yang bisa menjawab.


Jaga rumah kecil ini Tuhan..
Agar tak ada orang yang memasukinya..


Tapi Tuhan punya rencana
Mungkin sang pemilik rumah kecil tau
Mungkin juga tidak
Entahlah
Tapi yang pasti
Seseorang itu semakin lama semakin mendekati rumah kecil.
Tak ada jeritan terdengar..
Karena sang pemilik rumah kecil justru menanti
Dalam hati sang pemilik rumah kecil bingung mengapa seperti ini..
Ingin memberontak tapi terlanjur nyaman
Apakah mungkin seseorang itu adalah sinar diantara kegelapannya?
Entahlah, lalu apa hubungannya?
Tentu saja ada..
Tapi sang pemilik rumah kecil berpura-pura tak merasakan
Berpura-pura tak mengerti
Bertindak bodoh
Sungguh, sang pemilik rumah kecil tak ingin.
Tapi tak juga ingin kehilangan

Apaa inii????

27 s/d 28  Mei  2012

by : Height-five

Selasa, 12 Juni 2012

Alami VS Ilmiah

"alami dan ilmiah bisa bersatu ko"
Kalimat yang cukup menarik..


Ada sebuah kisah, kisah tentang alami dan ilmiah.. 
berawal dari alami dan ilmiah tidak saling mengenal satu sama lain, alami sangat dibutuhkan oleh manusia, sampai suatu saat zaman telah berubah dan semakin banyak manusia, jika manusia semakin banyak, semakin banyak pula pemikiran-pemikiran baru yang dihasilkan dari otak-otak manusia, manusia sangat tahu bahwa tidak selamanya mereka hanya membutuhkan alami untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka butuh sesuatu yang baru, sesuatu yang bisa bertahan lama dan bisa memenuhi keinginan mereka.


 Maka, di zaman inilah ilmiah dilahirkan dari tangan dan pemikiran manusia, dan di zaman ini pula ilmiah berkenalan dengan alami yang tak peduli bahwa dia tak menjadi yang pertama lagi. Ilmiah datang dengan senyuman yang ceria ketika bertemu alami, tapi alami tak menyukainya, alami merasa terganggu dengan kehadiran ilmiah. Bukan karena alami tak menjadi yang pertama lagi, tapi karena ilmiah menyapanya.

Bumi terus berputar, perasaan selalu berubah, dari terganggu menjadi merindu. Beginilah kehidupan, tak ada yang tau akan berakhir seperti apa, tapi ini belum berakhir, karena tak ada yang tahu kapan berakhir. Sekarang  alami merasakan perasaan yang berbeda, tapi ada sesuatu yang mengganjal, alami merasa tidak pantas untuk merasakan perasaan yang berbeda ini. Ada sesuatu yang membuat alami merasa jauh dari ilmiah, bagaikan debu dengan angin. 
19.02